Artikel ini merupakan bagian dari rangkaian artikel Resensi Buku Three Feet from Gold. Pastikan Anda sudah membaca artikel tersebut sebelum membaca artikel ini.
Bab ini dimulai dengan kisah seorang yang kasar dan tidak kenal sopan santun bernama Greg S. Reid. Ia masuk ke dalam taksi, meneriakkan sebuah alamat kepada supir taksi, lalu sibuk dengan teleponnya. Satu-satunya jeda adalah saat ia menyadari bahwa jaketnya telah tertukar saat di restoran. Pada waktu sang supir taksi menanyakan apakah ia ingin kembali ke restoran, dengan angkuhnya ia berkata “No way! Jaket ini jauh lebih baik daripada punyaku. Ada orang sial yang dapat jaket tuaku.”
Kemudian ia sampai di tempat tujuannya, sebuah apartemen mewah yang hanya mampu disewa oleh sedikit orang, termasuk dirinya. Keangkuhan Greg kembali muncul pada saat ia disapa oleh penjaga apartemen. Ia tidak menghiraukan sang penjaga, seolah-olah pembicaraannya bernilai milyaran dollar. Padahal sang penjaga ingin memberitahukan sesuatu yang sangat penting. Pada saat ia tiba di kamar apartemennya, ia kaget bukan kepalang karena pacarnya Mia dan hampir seluruh isi apartemennya, kecuali kursi reyot favoritnya dan sebuah meja telah raib. Inilah hal penting yang ingin disampaikan oleh penjaga apartemen.
Kehidupan Greg seolah hancur berkeping-keping. Ia mengalami kesulitan keuangan, dan kini ia kehilangan orang yang dikasihinya. Keputus asaannya kemudian berubah menjadi kegirangan ketika ia melihat kartu nama seorang taipan bernama Jonathan Buckland yang jatuh dari saku jaket yang didapatnya di restoran. Bab ini berakhir disaat Greg menghubungi kantor sang taipan bisnis.
Pelajaran berharga yang dapat kita petik dari kisah Greg adalah masyarakat kita saat ini sudah mulai kehilangan moralnya. AKU adalah segala-galanya. Masyarakat masa kini lebih mementingkan dirinya sendiri. Yang penting bagaimana ia terlihat hebat di mata orang lain. Mari kita tetap menjaga nilai-nilai positif dari budaya kita, tetap menjaga solidaritas dan sopan santun.
Pelajaran kedua yang dapat dipetik adalah seberapa sulit masalah yang kita hadapi, entah itu masalah keuangan, masalah kesehatan, maupun keharmonisan keluarga sebenarnya dapat diatasi dan pasti ada jalan keluarnya. Kata Napoleon Hill: Setiap kemalangan, setiap kegagalan, dan setiap kesulitan membawa benih manfaat yang setara atau lebih besar.