Apakah Anda mengetahui hewan yang bernama cacing? Hewan ini adalah sahabat para petani. Karena di duni pertanian cacing terkenal sebagai agen biologis penyubur tanah. Namun di dunia medis hewan ini adalah musuh para dokter. Karena cacing merupakan parasit yang hidup di saluran pencernaan manusia, yang menyerap nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia.
Ternyata bukan hanya manusia yang menjadi inang bagi cacing. Siput dan burung ternyata juga merupakan hotel prodeo bagi cacing dari spesies Leucochloridium paradoxum. Karena namanya susah dibaca dan ditulis, selanjutnya kita sebut saja cacing Lp. Cacing Lp berasal dari filum Platyhelminthes, sefilum dengan cacing hati pada manusia.
Cacing Lp memanfaatkan dua jenis inang sepanjang masa hidupnya. Inang pertama adalah siput, dan iang kedua adalah burung. Daur hidupnya dimulai sebagai telur di kotoran burung. Kasihan sekali ya, baru lahir sudah ada di kotoran burung. Gimana kalau sudah dewasa?
Sabar. Kisah hidupnya baru akan dimulai. Kotoran burung yang jatuh ke air akan larut di air. Kemudian telur cacing Lp menetas menjadi miracidia. Miracidia ini kemudian menginfeksi siput. Bagian yang terinfeksi adalah kelenjar pencernaan. Di kelenjar pencernaan, miracidia berkembang menjadi cercariae. Cercariae merupakan tahap larva. Cercariae-cercariae yang ada di dalam kelenjar pencernaan siput kemudian membentuk sebuah partai politik yang bernama sporocystes. Duh, susah amat bacanya. Kita baca sporocist aja ya.
Sprorsist merupakan sebuah tabung yang berisi ratusan cercirae. Sporosist membentang sangaaat jauh, hingga ke tentakel siput. Bagian sporosist yang ada di tentakel siput memiliki warna belang-belang yang sangat menawan. Selain cantik, sporosist ini juga berdenyut. Hal ini membuat tentakel siput tampak seperti ulat yang lezat bagi sarapan burung.
Burung sebenarnya tidak doyan siput. Yang jadi sarapan paginya adalah ulat. Namun karena tentakel siput sangat mirip ulat, akhirnya tentakel si siput dilahap juga. Ingat! burung tidak memakan seluruh tubuh siput. Yang dimakan hanya tentakelnya. Sehingga si siput masih tetap hidup, walaupun harus kehilangan tentakelnya.
Di dalam saluran pencernaan burung, cercirae tumbuh menjadi cacing Lp dewasa, kemudian bertelur, dan telur ini jatuh ke air bersama kotoran burung. Kemudian daur ini berulang lagi.
Klik di sini untuk melihat videonya.
Sumber:
- Distome (Leucochloridium paradoxum)
- Insane Snail Parasite
- Leucochloridium paradoxum