Di buku Three Feet from Gold pernah disebutkan bahwa masa depan Anda ditentukan oleh buku yang Anda baca dan pergaulan Anda. Lebih spesifiknya lagi, menurut Robert T. Kiyosaki, masa depan Anda adalah rata-rata dari lima orang yang paling dekat dengan Anda.
Lima orang ini bisa teman sepergaulan, rekan bisnis, mentor, keluarga, atau kekasih. Dari lima orang ini, bila dipilih salah satu, maka pasti yang paling dekat dengan Anda adalah pasangan Anda, istri Anda atau pacar Anda.
Lalu seberapa besar pengaruh pasangan terhadap hidup Anda? Ada sebuah studi yang mengatakan bahwa pasangan yang benar-benar jodoh, maka wajahnya akan mirip. Kok bisa mirip? Karena pasangan ini saling memahami satu dengan yang lain. Seiring dengan berjalannya waktu, kedua sejoli ini akan saling meniru mimik wajah pasangannya. Ketika salah satu sedih, maka yang lain juga merasakan kesedihan. Ketika yang satu gembira, maka yang lainnya juga akan ikut gembira. Mereka saling meniru air muka.
Dari segi kesuksesan, mereka akan saling menopang. Masing-masing akan mendorong pasangannya untuk maju, menyingkirkan egonya dan menjadi sandaran ketika salah satunya sedang jatuh. Inilah sebuah bentuk pasangan yang harmonis. Berbeda dengan pasangan yang berantakan. Mereka mementingkan egonya masing-masing. Sehingga yang satu ke barat, yang satu ke timur, tidak akan ketemu. Ada juga pasangan yang salah satunya terlalu dominan dan mementingkan egonya, sedangkan pasangannya terlalu sabar, sehingga terlihat seperti budak bagi yang lainnya. Ini juga tidak baik dan tidak akan memberikan kebahagiaan.
Maka dari itu, bagi Anda yang belum memiliki pasangan atau masih sebatas pacaran, pertimbangkanlah pasangan Anda dengan baik dan bijak. Masa pacaran itu hanya sepersekian dari masa pernikahan. Masa pacaran biasanya berlangsung 3 – 5 tahun, paling lama 10 tahun. Sedangkan pernikahan itu seumur hidup. Sampai Anda masuk ke liang lahat, Anda akan tetap bersamanya. Pastikan Anda memilih pasangan yang tepat. Bila Anda keliru dalam memilih pasangan, saya jamin masa depan Anda akan hancur dan dipenuhi dengan penyesalan.
Bagi Anda yang sudah menikah, terimalah pasangan Anda apa adanya. Toh Anda sudah terikat janji pernikahan yang sakral dengannya. Dia sudah menyerahkan masa depannya kepada Anda, maka terimalah pasangan Anda, saling memahami adalah kunci dari sebuah pernikahan yang bahagia. Kalau masalah ini, saya bukan ahlinya, Anda pasti lebih ahli dibanding saya.
Referensi: http://kask.us/4594027