Cintailah apa yang Anda kerjakan.
Kerjakanlah apa yang Anda cintai.
Apapun pekerjaan Anda, dua kalimat tersebut sangat tepat untuk dijadikan pedoman sukses dalam berbisnis. Bayangkanlah ketika Anda pertama kali jatuh cinta. Hati terasa dag dig dug ketika bertemu dengan wanita atau pria idaman Anda. Setiap ada kesempatan, Anda akan meliriknya, mengamati setiap detil dari dirinya. Ada rasa ingin tahu yang sangat mendalam di hati Anda. Anda ingin tahu apa hobinya, apa makanan favoritnya, apa warna kesukaannya, bahkan seperti apa pasangan yang ia dambakan.
Ketika Anda merasakan ada kecocokan di antara Anda dan dia, Anda pun memberanikan diri untuk ‘menembaknya’. Semuanya Anda persiapkan dengan matang. Bunga yang cantik, kendaraan yang kinclong, permak wajah di salon, bahkan kata-kata yang akan Anda ucapkan untuk memikatnya telah Anda persiapkan. Siang malam Anda mengulangi kata-kata yang ingin Anda sampaikan kepadanya. Setelah yakin semuanya siap, Anda pun memutuskan untuk mengambil langkah terbesar dalam hidup Anda, walaupun malu ketika ditolak menjadi risiko terbesar. Toh semuanya sudah siap, dan Anda yakin ia pasti menerima Anda. Sekalipun gagal, ‘tembak’ lagi.
Ketika Anda diterima, senangnya bukan main, mau makan, mau tidur, kemana-mana selalu ingat dia. Bahkan Anda tak mau lepas darinya. Ketika harus berpisah, dunia terasa hampa tanpanya. Itu kalau diterima, bagaimana kalau ditolak? Hanya ada dua pilihan, ‘tembak’ lagi atau cari yang lebih baik.
Sobat sukses, demikian pula dalam berbisnis. Ketika akan memulai suatu bisnis, rasanya dag dig dug, Muncul kekhawatiran apakah bisnis ini akan berhasil atau tidak. Maka untuk meminimalkan peluang terjadinya kegagalan, segala sesuatu harus diperhitungkan dan dipersiapkan dengan matang. Kita harus memperhitungkan kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, seperti apa permintaan pasar, dan bagaimana kelebihan dan kekurangan pesaing kita. Segala sesuatunya pun harus dipersiapkan dengan sempurna, mulai dari modal hingga sumber daya manusia, bahkan escape plan bila kita gagal.
Ketika bisnis tersebut mulai jalan, kita harus senantiasa memikirkan bagaimana mengembangkan usaha ini. Mau makan, mau tidur, kemanapun yang kita pikirkan hanya bagaimana caranya agar bisnis ini berkembang lebih pesat, bagaimana caranya agar konsumen lebih puas, bagaimana caranya agar order lebih banya, dan bagaimana-bagaimana lainnya. Agar bisnis kita sukses, kita harus makan, tidur dan hidup dengan bisnis kita. Atau lebih mudahnya kita harus mencintai pekerjaan kita dan mengerjakan apa yang kita cintai.
Sudahkah Anda makan, tidur dan hidup dengan bisnis Anda?
saya setuju sekali dengan artikel agan..kita memang harus fokus dan mencintai apa yg sedang kita kerjakan agar terlihat hasilnya
iya bener banget tuh mas .
kalo kita bisa mencintai pekerjaan kita , pasti kita akan bekerja semaksimal mungkin .
makasih ya gan buat sharenya
segala sesuatu memang terasa ringan bila dikerjakan dengan cinta,cinta itu memang segalanya… kalau masalah bisnis saya kurang tahu namun ada sedikit gambaran bila bisnis dilakukan dengan cinta itu pasti setidaknya bisa membantu memacu semangat,thanks buat infonya!!!
Kunjungan perdana di blog sobat…….
nice share and happy blogging sobat
saya setuju, infonya sangat bermanfaat banget,
makasihnya sudah memberikan info yang bagus, ,
kalo pacarri sich gampang mas, tapi sebelum pacaran itu khan harus kenalan dulu , kata orang dulu tak kenal maka tak sayang, iya khan?
nah kalo dalam berbisnis itu kita harus suka dulu ama apa yang kita mau geluti, abis itu kita cintai deh nah abis bercinta cintaan otomatislah kita bakalan jadi pacar ya ga?
so kalo kita mau berbisnis kita harus seneng dulu trus cintai abis gitu (bila perlu) nikahi dah bisnis itu tentunya dengan komitmen …