Konon, Kaisar Shen Nung dari Tiongkok, adalah penemu teh untuk pertama kalinya. Kaisar yang juga seorang sarjana dan tabib ini menemukannya pada tahun 2737 SM.
Sejak saat itu teh popular di daratan Tiongkok, sebelum akhirnya dibawa ke Jepang oleh seorang biarawan yang bernama Dengyo Daishi, yang menghabiskan waktunya untuk belajar di China selama dua tahun (tahun 803-805 SM). Itu sebabnya, dua Negara inilah (China dan Jepang) yang secara tradisional disebut sebagai produsen teh hijau, meski pada kenyataannya teh hijau diproduksi di banyak negara termasuk Indonesia.
Teh hijau diproduksi dari tanaman teh yang sama dengan teh hitam pada umumnya. Bedanya, teh hijau tidak melalui proses fermentasi sehingga sebagian besar bahan aktifnya dapat tetap dipertahankan.
Teh hijau dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, karena mengandung ratusan senyawa yang disebut polifenol. Senyawa ini adalah antioksidan yang dapat membantu menetralkan molekul oksigen berbahaya pada tubuh sehingga dapat menangkal berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, penuaan dini dan sebagainya. Beberapa manfaat yang terdapat pada teh hijau tersebut diantaranya adalah:
1. Mencegah Tekanan Darah Tinggi
Kandungan Catechin alami serta vitamin E berkadar tinggi yang terdapat pada teh hijau memiliki peran penting dalam mencegah tekanan darah tinggi.
2. Merangsang Perkembangan Otak
Asam amino utama bernama teanin (L-theanine) yang terdapat pada teh hijau, sangat efektif dalam merangsang aktivitas listrik otak yang dapat menghasilkan gelombang alfa. Khasiat yang terkandung pada teanin inilah yang dapat mendatangkan perasaan relaks dan kewaspadaan mental seperti halnya saat bermeditasi. Teanin juga dapat bekerja sinergis dengan kafein guna menstimulasi aktivitas sel-sel otak. Sehingga dengan meminum 4 cangkir teh hijau secara rutin setiap hari akan membantu pikiran untuk fokus pada pekerjaan-pekerjaan yang rumit.
3. Menghambat Tuberkulosis
Kandungan senyawa polifenol yaitu epigallocatechin gallate (EGCG) pada teh hijau memiliki kemampuan dalam menghambat berkembangnya mikobakterium tuberculosis. Dengan mengkonsumsi teh hijau, mikrobakterium tersebut akan mati setelah 12 jam sejak teh hijau diminum akibat terpapar EGCG.
4. Menjaga Kesehatan Prostat
Perkembangan kanker prostat dapat diperlambat dengan mengkonsumsi 6 cangkir teh hijau setiap hari. Hal ini disebabkan karena kandungan polifenol pada teh hijau memiliki efek melawan kanker prostat.
5. Melawan Penuaan Dini
Sifat antioksidan pada teh hijau dapat membantu memperlambat penuaan sel, utamanya sel kulit. Itu sebabnya banyak produk kosmetik yang menggunakan ekstrak teh untuk pembuatan produk perawatan kulit, serta lotion untuk membersihkan dan mengencangkan kulit.
6. Perawatan Gigi
Banyaknya senyawa polifenol serta tanin yang berfungsi sebagai antibiotik, membuat teh hijau dapat mencegah rasa sakit, dan menghilangkan bakteri yang menjadi penyebab kerusakan gigi. Kemampuan polifenol sebagai antibiotik ini masih ditambah lagi dengan kandungan fluoride yang juga terdapat pada teh hijau. Karena sebagaimana kita ketahui, fluoride adalah bahan utama pasta gigi yang sangat efektif dalam memberikan perlindungan terhadap gigi.
Demikian beberapa khasiat yang terkandung dalam teh hijau, disamping khasiat-khasiat lainnya yang masih banyak kegunaannya.