Jahe merupakan salah satu tanaman yang telah lama dikonsumsi di Indonesia. Selain sebagai bumbu dapur, tanaman rimpang ini juga dikonsumsi sebagai obat herbal. Jahe memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh.
Di artikel ini kami akan memberikan info lengkap mengenai manfaat jahe. Mulai dari jenis-jenis jahe, apa saja zat aktif yang terkandung di dalam jahe, cara mengkonsumsi jahe, serta manfaat dan efek samping dari konsumsi jahe.

Sejarah Penggunaan Jahe
Jahe memiliki nama ilmiah Zingiber officinale. Tanaman ini berasal dari kawasan India dan Tiongkok yang kemudian menyebar ke berbagai negara melalui perdagangan di Jalur Sutra. Jahe telah dikonsumsi secara luas di berbagai belahan dunia, termasuk di Timur Tengah dan Eropa.
Jahe umumnya digunakan sebagai bumbu dapur di berbagai hidangan Asia karena mampu memberikan rasa pedas dan menambah aroma pada masakan. Selain sebagai bahan masakan, Jahe juga digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional. Di Ayurveda dan Traditional Chinese Medicine jahe digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti mual, gangguan pencernaan dan untuk mengatasi inflamasi.
Jenis-Jenis Jahe
Ada tiga jenis jahe yang umumnya dikonsumsi di Indonesia, yaitu jahe emprit, jahe gajah dan jahe merah. Berikut ini penjelasan dari setiap jenis jahe tersebut:
Jahe Emprit
Jahe emprit juga disebut jahe putih. Jahe ini memiliki bentuk rimpang yang ramping dan kecil, serta warnanya cenderung pucat. Jahe putih memiliki rasa yang pedas dan sering digunakan untuk makanan yang membutuhkan rasa pedas.
Jahe emprit juga banyak digunakan untuk pengobatan tradisional. Beberapa manfaat jahe emprit antara lain untuk mengatasi rasa mual dan muntah, terutama pada ibu hamil dan pasien kemoterapi. Jahe jenis ini juga memiliki sifat anti inflamasi untuk membantu mengurangi nyeri sendi dan otot. manfaat lain dari jahe emprit adalah untuk membantu mengatasi masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit.
Jahe Gajah
Di beberapa daerah jahe gajah juga disebut jahe badak. Jahe ini memiliki ukuran yang lebih besar dengan rimpang yang gemuk. Adapun rasa jahe gajah lebih lembut dibanding jahe emprit dan rasanya tidak terlalu pedas. Jahe ini cocok digunakan untuk bahan baku minuman seperti wedang jahe.
Ada beberapa manfaat jahe gajah untuk kesehatan, seperti untuk menghangatkan badan serta meredakan gejala pilek dan flu. Jahe gajah juga sangat berguna untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Jahe jenis ini mengandung antioksidan yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Jahe Merah
Seperti namanya, jahe merah memiliki kulit dan daging yang berwarna merah. ukuran jahe ini juga lebih kecil dan teksturnya lebih kasar. Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dan aromatik karena adanya kandungan minyak atsiri dan gingerol yang lebih banyak dibanding jahe jenis lain.
Jahe merah sangat umum digunakan untuk keperluan pengobatan. Manfaat jahe merah untuk kesehatan antara lain : mengatasi peradangan, meningkatkan stamina dan vitalitas tubuh. Jahe jenis ini juga cocok untuk para penderita diabetes karena mampu mengatur kadar gula darah.
Kandungan Nutrisi Jahe
Jahe mengandung berbagai senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya:
Gingerol
Gingerol merupakan senyawa fenolik yang mirip dengan capsaicin yang sering dijumpai di cabai. Senyawa inilah yang memberikan rasa pedas pada jahe. Gingerol memiliki sifat anti inflamasi dan antioksidan, sehingga sangat bermanfaat untuk mengurangi peradangan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, mengatasi rasa mual, menekan kadar kolesterol serta memperlancar peredaran darah.
Shogaol
Shogaol merupakan sebuah senyawa bioaktif yang terbentuk dari gingerol pada saat jahe dikeringkan atau dimasak. Shogaol memiliki struktur yang mirip dengan gingerol namun lebih kuat. Manfaat shogaol antara lain mengurangi peradangan dan nyeri, mencegah penyakit degeneratif, meredakan mual dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
Zingerone
Zingerone terbentuk dari gingerol yang melalui proses pemanasan. Senyawa ini memiliki aroma dan rasa yang lebih manis dibanding gingerol. Adapun manfaat kesehatan dari zingerone adalah sebagai antioksidan, anti inflamasi, meningkatkan aktivitas enzim pencernaan dan mengurangi masalah pencernaan, serta mengatasi diare terutama yang disebabkan oleh bakteri E coli,
Minyak Atsiri
Minyak atsiri dalam jahe memberikan aroma khas dan memiliki beragam manfaat teraupetik. Minyak atsiri pada jahe mengandung beberapa senyawa seperti camphene, beta-phellandrene, citral, zingiberene, dan bisabolene. Minyak atsiri yang terkandung di dalam jahe memberikan berbagai manfaat kesehatan seperti anti inflamasi, antimikroba untuk melawan bakteri dan jamur, meredakan mual dan muntah, serta sebagai aromaterapi untuk relaksasi dan mengurangi stres.
Vitamin dan Mineral
Jahe juga mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam jahe antara lain vitamin C dan vitamin B6. Vitamin C merupakan antioksidan yang berperan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan. Sedangkan Vitamin B6 penting untuk metabolisme protein dan fungsi otak, serta membantu dalam produksi neurotransmitter.
Adapun mineral yang terkandung dalam jahe antara lain magnesium, potasium dan mangan. Magnesium penting untuk fungsi otot dan saraf, serta membantu dalam regulasi tekanan darah. Potassium bermanfaat untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mendukung fungsi jantung yang sehat. Sedangkan mangan berperan dalam metabolisme energi dan pembentukan tulang serta jaringan ikat.
Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh
Jahe memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan yang telah dikenal dan digunakan dalam pengobatan tradisional maupun modern. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari jahe:
Mengatasi Mual
Jahe telah lama digunakan untuk mengatasi mual, termasuk mual pagi pada wanita hamil, mual pada pasien kemoterapi, dan mual ketika mabuk perjalanan. Senyawa aktif dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, berkontribusi pada efek anti-mualnya dengan mempengaruhi sistem pencernaan dan saraf pusat.
Meredakan Nyeri dan Peradangan
Jahe mengandung senyawa anti inflamasi yang kuat, seperti gingerol yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Berbagai senyawa aktif yang terkandung di dalam jahe mampu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Maka jahe sangat bermanfaat bagi para penderita inflamasi kronis seperti arthritis. Bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe selama beberapa minggu dapat mengurangi nyeri pada pasien osteoarthritis hingga 25%.
Antioksidan
Jahe kaya akan antioksidan yang membantu melawan kerusakan oksidatif dalam tubuh. Antioksidan yang terkandung di dalam jahe berperan untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Maka tak heran bila konsumsi jahe sangat disarankan bagi para penderita penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung.
Meredakan Gangguan Pencernaan
Jahe dapat meredakan gangguan pencernaan dan mempercepat pengosongan lambung, sehingga mampu mengatasi kembung dan mengurangi rasa tidak nyaman setelah makan. Jahe juga dapat merangsang produksi enzim pencernaan yang membantu penyerapan nutrisi lebih baik. Selain itu jahe juga dapat meningkatkan motilitas gastrointestinal yang membantu makanan bergerak lebih efisien melalui saluran pencernaan.
Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi jahe secara teratur dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan kardiovaskular. Kandungan senyawa pada jahe mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Jahe juga mampu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi tekanan darah.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Jahe memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi bakteri dan jamur. Berbagai senyawa aktif dalam jahe mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Konsumsi jahe efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jahe juga telah lama dikonsumsi untuk mengatasi batuk dan pilek.
Mengurangi Nyeri Menstruasi
Jahe dapat membantu meredakan nyeri dan kram pada wanita yang sedang mengalami menstruasi. Efek analgesik dan anti inflamasi pada jahe mampu mengurangi produksi prostaglandin, yang menjadi penyebab utama pada nyeri menstruasi.
Menurunkan Kadar Gula Darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Jahe dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Hal ini menjadikan jahe sebagai bahan makanan tambahan yang berguna bagi penderita diabetes. Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi 2 gram bubuk jahe per hari dapat menurunkan kadar gula darah puasa hingga 12%.
Menjaga Kesehatan Mulut
Jahe bermanfaat untuk menjaga kesehatan mulut karena jahe memiliki sifat antimikroba dan anti inflamasi. Berbagai senyawa dalam jahe mampu melawan bakteri dan mengurangi peradangan pada gusi. Jahe juga mampu memberikan efek menyegarkan dan dapat mengurangi bau mulut dengan menetralkan senyawa penyebab bau pada mulut.
Menurunkan Berat Badan
Jahe juga dikenal bermanfaat untuk membantu penurunan berat badan. Kandungan pada jahe mampu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga membuat tubuh membakar kalori lebih efisien. Jahe juga mampu meningkatkan pembakaran lemak, terutama lemak yang terdapat di perut. Konsumsi jahe juga membantu mengendalikan nafsu makan, mengatur kadar gula darah serta memcegah penumpukan lemak.
Cara Mengkonsumsi Jahe
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengkonsumsi jahe yang bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan Anda. Berikut ini beberapa cara yang umum digunakan dalam mengkonsumsi jahe:
Langsung Dikunyah
Jahe bisa dicuci bersih dan langsung dikunyah. Bila potongan jahe terlalu besar, bisa juga diiris tipis sebelum dikunyah. Cara ini banyak dilakukan untuk meredakan mual dan sakit tenggorokan.
Bumbu Dapur
Penggunaan jahe sebagai bumbu dapur merupakan hal yang paling sering kita jumpai di Indonesia. Jahe umumnya digunakan sebagai bahan pelengkap untuk memasak berbagai jenis sup dan tumisan. Jahe juga bisa digunakan sebagai bumbu marinasi. Kehadiran jahe di dalam masakan mampu memberikan rasa pedas dan hangat.
Teh Jahe
Selain langsung dikunyah, manfaat jahe juga bisa dirasakan dengan mengkonsumsi teh jahe. Teh jahe bisa berupa irisan jahe atau jahe parut yang disiram dengan air panas.
Wedang Jahe
Di Indonesia kita banyak menjumpai minuman wedang jahe. Wedang jahe merupakan minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari jahe yang direbus dan diberikan tambahan seperti serai, pandan, kayu manis, dan gula merah.
Jus Jahe
Jahe juga bisa dikonsumsi dengan cara dijadikan jus. Untuk memberikan variasi bisa dengan cara mencampur jahe yang ingin dijus dengan sayur atau buah-buahan. Beberapa jenis buah atau sayur yang sering dikombinasikan dengan jahe antara lain : wortel, timun, seledri, tomat, apel, kunyit dan lemon.
Bubuk Jahe
Kemajuan teknologi menciptakan jahe bubuk. Jahe bubuk tersebut bisa berupa gilingan jahe yang dikeringkan atau sari jahe yang dikeringkan dan dijadikan bubuk. Jahe bubuk bisa diminum dengan air hangat atau dijadikan bumbu untuk memasak berbagai makanan seperti sup dan kari.
Minyak Jahe
Essential oil minyak jahe merupakan ekstraksi dari jahe guna mendapatkan minyak esensial. Minyak jahe bisa digunakan untuk pijat atau aromaterapi. Penggunaan minyak jahe untuk pijat harus terlebih dahulu diencerkan dengan minyak kelapa. Minyak jahe juga bisa digunakan sebagai aromaterapi untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Camilan Jahe
Jahe juga bisa dikonsumsi sebagai camilan, yakni dengan dijadikan jahe kering atau manisan jahe. Kita juga sering menemukan berbagai jenis permen jahe yang dijual di supermarket. Camilan sehat ini mampu memberikan rasa pedas dan manis.
Kapsul Jahe
Jahe juga mulai diolah untuk dijadikan kapsul jahe. Kapsul jahe merupakan ekstrak jahe yang dikeringkan dan dikemas dalam bentuk kapsul. Suplemen ini sangat praktis karena mudah dibawa dan bisa dikonsumsi kapan saja. Kehadiran kapsul jahe sangat cocok untuk Anda yang ingin mendapatkan manfaat jahe namun tidak menyukai rasa dan aromanya.
Pantangan Mengkonsumsi Jahe
Meskipun memberikan banyak manfaat, namun ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi jahe:
Interaksi dengan Obat Tertentu
Jahe dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat seperti obat pengencer darah, obat diabetes dan obat tekanan darah tinggi. Bagi Anda yang mengkonsumsi obat tersebut sangat disarankan untuk memberikan jarak waktu sebelum mengkonsumsi jahe. Anda juga sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi jahe secara rutin.
Gangguan Lambung dan Pencernaan
Konsumsi jahe saat perut kosong atau dalam jumlah yang berlebihan bisa memicu iritasi pada lambung. Beberapa orang juga mengalami mulas atau diare pada saat mengkonsumsi jahe.
Penurunan Tekanan Darah
Seperti yang diuraikan di atas, konsumsi jahe dapat menyebabkan penurunan tekanan darah. Oleh karena itu konsumsi jahe dalam jumlah yang berlebih bisa mengakibatkan pusing atau palpitasi.
Gangguan Pendarahan
Jahe bersifat antikoagulan yang dapat menghambat proses pembekuan darah. Oleh karena itu konsumsi jahe dalam jumlah besar atau bersamaan dengan obat pengencer darah bisa memicu risiko pendarahan.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait konsumsi jahe, yaitu:
Kondisi Medis
Jahe dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah seperti warfarin dan aspirin. Interaksi ini bisa memicu risiko pendarahan. Oleh karena itu, jika Anda sedang dalam pengobatan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi jahe. Dokter dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehaan dan pengobatan yang sedang Anda jalani.
Jumlah Konsumsi
Meskipun jahe memiliki banyak manfaat, konsumsi jahe harus dilakukan dalam jumlah yang wajar. Mengonsumsi jahe dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi lambung, mulas, atau diare. Biasanya, dosis yang dianjurkan adalah sekitar 2-4 gram per hari. Penting untuk memperhatikan reaksi tubuh dan mengurangi konsumsi jika muncul gejala yang tidak nyaman.
Jenis Jahe
Ada berbagai jenis jahe yang ada di Indonesia, seperti jahe merah, jahe emprit, dan jahe gajah. Setiap jenis jahe memiliki karakteristik dan manfaatnya masing-masing. Misalnya, jahe merah sering digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan zat aktifnya yang lebih tinggi. Memilih jenis jahe yang sesuai dengan kebutuhan Anda dapat memaksimalkan manfaat yang diperoleh.
Waktu Konsumsi
Waktu konsumsi jahe juga penting untuk diperhatikan. Sebaiknya jahe tidak dikonsumsi saat perut kosong karena dapat menyebabkan masalah lambung seperti iritasi atau rasa tidak nyaman. Konsumsi jahe setelah makan dapat membantu dalam proses pencernaan dan mengurangi risiko efek samping pada lambung.
Kehamilan
Wanita hamil dan menyusui harus berhati-hati dalam mengonsumsi jahe. Meskipun jahe dapat membantu meredakan mual selama kehamilan, konsumsi dalam jumlah besar dapat mempengaruhi hormon dan perkembangan janin. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe selama kehamilan atau menyusui. Dokter dapat memberikan rekomendasi berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.
Jahe memang luar biasa! Dengan segudang manfaatnya, dari meredakan mual hingga meningkatkan daya tahan tubuh, jahe bisa menjadi sahabat untuk kesehatan Anda. Tapi, ingat untuk mengonsumsinya dengan bijak, ya. Perhatikan dosis dan jangan lupa konsultasi dengan dokter apabila Anda sedang dalam pengobatan atau mengkonsumsi obat tertentu. Dengan cara yang tepat, jahe bisa jadi tambahan yang mantap untuk menjaga kesehatan sehari-hari.