Ilah-Ilah dan Jin-Jin (Bedah Buku There is More to The Secret Part 2)

Ada sebuah kesan yang muncul ketika kita membaca The Secret, yakni manusia memiliki kemampuan seperti Tuhan. Ed Gungor mencoba meluruskan ajaran The Secret. Ia berkata bahwa manusia bukan ilah-ilah. Manusia membutuhkan Tuhan. Dan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Mereka membutuhkan Juruselamat. Di dalam The Secret, Ed Gungor menemukan begitu banyak keserakahan material, keapatisan sosial, dan menyalahkan korban atas berbagai peristiwa mengerikan yang terjadi di hidupnya.

Apakah itu?

Sebenarnya The Secret bagus. Karena buku ini mengajarkan manusia untuk menggali kuasa yang tersembunyi dan belum dimanfaatkan oleh manusia. Pengajaran The Secret sebenarnya sederhana: segala sesuatu yang datang dalam hidup Anda adalah hasil dari apa yang telah Anda tarik ke dalam hidup Anda. Inilah yang disebut dengan Hukum Gaya Tarik. Konsep ini sebenarnya bagus. Dan bila digunakan dengan baik, ia akan membantu manusia untuk menjaga hal-hal baik terus datang dan menolak hal-hal buruk.

Beberapa pihak yang berseberangan dengan Hukum Gaya Tarik percaya akan takdir. Mereka percaya bahwa Tuhan berdaulat penuh atas hidup manusia. Manusia sama sekali tidak menyebabkan sesuatu terjadi bila Tuhan tidak menginginkannya. Apakah ini benar? Bila Tuhan benar-benar ingin menciptakan sebuah dunia di mana manusia tidak dapat mengendalikan apa pun, mengapa Tuhan menciptakan dunia yang dipenuhi dengan hukum alam? Bagaimana bila ternyata Tuhan menciptakan hukum alam agar manusia memiliki kendali lebih atas hidupnya?

Di dalam Alkitab disebutkan bahwa “Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: … baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang, semuanya kamu punya.” (1 Korintus 3:21-22). Di bagian lain disebutkan bahwa “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7). Firman ini mirip dengan cara petani berpartisipasi dengan hukum alam. Seorang petani yang ingin tanahnya menghasilkan panen jagung, harus belajar bekerjasama dengan alam. Alam tidak memilih jenis panen. Petani yang memutuskan apa yang akan dihasilkan oleh alam melalui benih yang ia tabur. Untuk menuai jagung, ia harus menabur benih jagung. Inilah cara Hukum Gaya Tarik bekerja.

Tuhan tidak menentukan sendiri betapa indahnya hidup kita. Manusialah yang menentukan keberhasilannya dengan cara memanfaatkan hukum alam yang telah Tuhan tempatkan di dunia ini. Hukum alam bekerja setiap waktu. Dan mempelajari cara kerjanya akan membantu kita untuk memperoleh keuntungan dari hukum alam.

Hukum gerak Newton yang ketiga menyatakan: “Untuk setiap aksi, ada reaksi yang setara dan berlawanan.” Bukankah prinsip ini sama dengan apa yang telah diajarkan oleh Yesus Kristus? Ia berkata: “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan jangalah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu.” (Lukas 6:37-38).

Hal ini berarti bila Anda tersenyum kepada seseorang, ia akan balas tersenyum. Ketika Anda pelit kepada seseorang, ia akan balas pelit. Anda menerima apa yang Anda lontarkan. Hukum Gaya Tarik bekerja untuk setiap orang, di mana pun dan kapan pun, baik dipahami maupun tidak.

Orang yang hanya pasrah, tidak melakukan apa-apa dan hanya menerima nasib percaya bahwa Tuhan akan melakukan segala sesuatunya. Mereka akan mengubur segala potensi yang mereka miliki dan Tuhan tidak senang akan hal itu. Namun di dalam buku The Secret juga terdapat kekurangan. Yakni ternyata ada yang lebih dari sekedar Rahasia.

Kita berbagi kuasa

Gungor mengatakan bahwa kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Sehingga adalah suatu kesalahan yang fatal bila The Secret hanya menekankan pada kuasa dan kendali individual setiap orang ketika menggunakan hukum gaya tarik. Kita tidak menggunakan hukum gaya tarik dalam sebuah ruang kosong. Ada kuasa lain yang bersama dengan kita.

Contoh sederhana adalah Holocaust. Tidak masuk akal bila enam juta orang Yahudi yang dibantai oleh Hitler menginginkan kematian mereka. Mana mungkin enam juta orang secara bersamaan menarik kematian kepada mereka. Tidak semudah itu. Ada kuasa lain yang bekerja di balik semua ini.

Byrne juga tampaknya mengacuhkan Tuhan. Penulis The Secret berpendapat bahwa Tuhan menciptakan dunia, lalu Ia meninggalkan dunia begitu saja. Malahan mereka menunjukkan bahwa alam semesta ini adalah semacam jin yang ada untuk memberikan semua yang kita inginkan.

Inilah cerita Tuhan

Dunia ini adalah panggung kehidupan. Kita semua adalah pemerannya. Sedangkan Tuhan adalah penulis cerita dan sutradaranya. Bila seseorang memainkan peran dalam sebuah pertunjukan, ia akan memainkan perannya sebaik mungkin. Tidak ada keinginan di dalam dirinya untuk mengubah skenario. Bagi seorang pemeran, kesuksesan adalah memainkan perannya dengan sempurna.

Manusia harus melihat Tuhan sebagai penulis skenario dan sutradara. Tugas kita adalah memainkan peran yang telah ditentukan oleh Tuhan sebaik mungkin. Bukan merubah skenarionya.

Leave a Comment