Anak dengan Roti Gandum

Pada suatu hari ada seorang anak yang memiliki impian untuk bisa menaiki sebuah kapal pesiar. Untuk mewujudkan impiannya tersebut, anak ini bekerja dengan keras dan menabung sepanjang hidupnya untuk mewujudkan impiannya itu. Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, akhirnya ia berhasil mengumpulkan uang untuk membeli tiket selama 3 hari 3 malam. Meskipun demikian, anak ini hanya menyisakan sedikit uang untuk dapat bertahan hidup di atas kapal mewah tersebut. Sehingga ia harus berhemat selama di atas kapal pesiar. Ia pun memutuskan untuk membawa bekal roti gandum yang sangat murah dan ia rasa cukup selama perjalanan di atas kapal pesiar.

Hari yang dinati-nantikannya pun tiba. Ia naik ke dalam kapal tersebut dan memulai perjalananya selama 3 hari 3 malam. Pada hari pertama, ia terpesona dengan keindahan kapal tersebut. Ia juga takjub ketika melihat begitu banyak orang kaya di atas kapal itu. Orang-orang kaya tersebut menyantap makanan yang sangat lezat dan mewah di restoran kapal itu. Karena tidak memiliki cukup uang, ia memutuskan untuk menyendiri di sudut kapal dan menyantap roti gandum yang telah dibawanya.

Pada hari yang kedua lagi-lagi orang-orang kaya tersebut berpesta pora di dalam restoran kapal. Ia mengintip dari balik jendela betapa lezatnya hidangan yang disuguhkan kepada mereka. Dengan rasa sedih ia kembali ke sudut kapal dan menyantap roti gandumnya.

Hari ketiga lebih gila lagi! Selain disuguhi makanan yang lezat, para orang kaya itu dihibur dengan operet yang sangat lucu. Ia pun kembali ke sudut kapal dan menyantap rotinya yang terakhir. Seorang petugas keamanan menjadi curiga, mengapa anak ini bertingkah aneh. Petugas keamanan itu lalu mendekati anak tersebut.

“Nak, tolong tunjukkan tiketmu.” ujar petugas keamanan tersebut. “Ini Pak,” ujar anak itu sambil menyodorkan tiketnya. Sang petugas lalu memeriksa tiket tersebut. Sambil mengembalikan tiket itu ia berkata, “selama tiga hari ini saya perhatikan kamu selalu menyendiri di sudut kapal. Apakah kamu mengalami masalah?” “Tidak Pak, saya hanya tidak memiliki cukup uang untuk membeli hidangan di restoran kapal.”

Sambil tertawa terbahak-bahak petugas kemanan itu berkata, “Nak… Nak… Bila kamu membeli tiket kapal, semua itu sudah termasuk menginap di kamar yang mewah dan hidangan yang lezat di restoran kapal. Kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk membeli makanan di kapal ini.” Anak itu terkejut dan menyesal, mengapa ia baru mengetahui hal itu di hari terakhirnya di kapal tersebut.

Sobat sukses, ternyata bekerja keras saja tidak cukup untuk menjadikan kita sebagai orang sukses. Anda perlu memiliki rasa layak untuk menjadi orang sukses. Anda harus mengklaim hasil kerja keras Anda. Milikilah jiwa besar untuk menikmati hasil kerja keras Anda.

Diadaptasi dari buku The Science of Luck.

Leave a Comment

Anak dengan Roti Gandum

Pada suatu hari ada seorang anak yang memiliki impian untuk bisa menaiki sebuah kapal pesiar. Untuk mewujudkan impiannya tersebut, anak ini bekerja dengan keras dan menabung sepanjang hidupnya untuk mewujudkan impiannya itu. Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, akhirnya ia berhasil mengumpulkan uang untuk membeli tiket selama 3 hari 3 malam. Meskipun demikian, anak ini hanya menyisakan sedikit uang untuk dapat bertahan hidup di atas kapal mewah tersebut. Sehingga ia harus berhemat selama di atas kapal pesiar. Ia pun memutuskan untuk membawa bekal roti gandum yang sangat murah dan ia rasa cukup selama perjalanan di atas kapal pesiar.

Hari yang dinati-nantikannya pun tiba. Ia naik ke dalam kapal tersebut dan memulai perjalananya selama 3 hari 3 malam. Pada hari pertama, ia terpesona dengan keindahan kapal tersebut. Ia juga takjub ketika melihat begitu banyak orang kaya di atas kapal itu. Orang-orang kaya tersebut menyantap makanan yang sangat lezat dan mewah di restoran kapal itu. Karena tidak memiliki cukup uang, ia memutuskan untuk menyendiri di sudut kapal dan menyantap roti gandum yang telah dibawanya.

Pada hari yang kedua lagi-lagi orang-orang kaya tersebut berpesta pora di dalam restoran kapal. Ia mengintip dari balik jendela betapa lezatnya hidangan yang disuguhkan kepada mereka. Dengan rasa sedih ia kembali ke sudut kapal dan menyantap roti gandumnya.

Hari ketiga lebih gila lagi! Selain disuguhi makanan yang lezat, para orang kaya itu dihibur dengan operet yang sangat lucu. Ia pun kembali ke sudut kapal dan menyantap rotinya yang terakhir. Seorang petugas keamanan menjadi curiga, mengapa anak ini bertingkah aneh. Petugas keamanan itu lalu mendekati anak tersebut.

“Nak, tolong tunjukkan tiketmu.” ujar petugas keamanan tersebut. “Ini Pak,” ujar anak itu sambil menyodorkan tiketnya. Sang petugas lalu memeriksa tiket tersebut. Sambil mengembalikan tiket itu ia berkata, “selama tiga hari ini saya perhatikan kamu selalu menyendiri di sudut kapal. Apakah kamu mengalami masalah?” “Tidak Pak, saya hanya tidak memiliki cukup uang untuk membeli hidangan di restoran kapal.”

Sambil tertawa terbahak-bahak petugas kemanan itu berkata, “Nak… Nak… Bila kamu membeli tiket kapal, semua itu sudah termasuk menginap di kamar yang mewah dan hidangan yang lezat di restoran kapal. Kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk membeli makanan di kapal ini.” Anak itu terkejut dan menyesal, mengapa ia baru mengetahui hal itu di hari terakhirnya di kapal tersebut.

Sobat sukses, ternyata bekerja keras saja tidak cukup untuk menjadikan kita sebagai orang sukses. Anda perlu memiliki rasa layak untuk menjadi orang sukses. Anda harus mengklaim hasil kerja keras Anda. Milikilah jiwa besar untuk menikmati hasil kerja keras Anda.

Diadaptasi dari buku The Science of Luck.

Leave a Comment