9 Mitos tentang Uang

Banyak orang yang tidak berhasil meraih kesuksesan finansial hanya karena alasan yang sederhana, yakni mental block yang mereka miliki. Alam bawah sadar mereka menolak uang. Hal ini terjadi karena mereka mempercayai mitos-mitos negatif tentang uang. Adam Khoo merangkum sembilan mitos tentang uang yang telah menghambat orang untuk menjadi kaya. Kesembilan mitos tersebut adalah:

Mitos #1: Memiliki banyak uang akan merubah Anda menjadi orang jahat.
Fakta: Uang adalah kaca pembesar. Maksudnya ia akan membuat kepribadian Anda tampak lebih jelas. Bila Anda adalah orang yang tamak dan licik, maka uang akan membuat ketamakan dan kelicikan Anda semakin terlihat jelas. Namun bila Anda adalah orang yang baik, pemurah dan penuh cinta, uang akan membuat kebaikan Anda tampak semakin nyata.

Mitos #2: Uang tak akan mampu membeli kebahagiaan.
Fakta: Memang benar. Tapi apakah tak memiliki uang akan membuat Anda bahagia? Bukankah lebih baik tak bahagia tapi memiliki uang daripada tak bahagia dan tak memiliki uang? 🙂

Mitos #3: Uang bukanlah segalanya.
Fakta: Segalanya butuh uang. Tanpa uang, Anda tak akan dapat memaksimalkan nilai-nilai penting lain, seperti keluarga, kesehatan, spiritualitas, dan hubungan.

Mitos #4: Uang akan menjauhkan Anda dari agama.
Dengan memiliki banyak uang, kita dapat melakukan lebih banyak kebaikan dan melaksanakan perintah Tuhan. Banyak orang kaya yang percaya bahwa uang bukanlah milik mereka. Uang adalah titipan dari Tuhan. Sehingga mereka tak segan-segan untuk beramal. Lagipula dengan memiliki banyak uang kita akan lebih fokus dalam membangun hubungan dengan Tuhan. Dengan memiliki banyak uang doa kita akan selalu berisi ucapan syukur, bukan keluh kesah. Bukankah kita tidak mau Tuhan setiap hari mendengar keluh kesah kita?

Mitos #5: Orang-orang kaya itu sangat materialistis. Mereka menyembah uang.
Fakta: Justru orang-orang yang menyembah uang adalah mereka yang berkekurangan. Siapa yang mengerjakan pekerjaan yang mereka benci sepanjang hari, tahun demi tahun demi uang? Siapa yang selalu berandai-andai untuk memiliki banyak uang? Siapa yang selalu merasa khawatir tentang uang? Siapa yang selalu mengorbankan kesehatan dan keluarganya demi uang? Apakah mereka yang kaya atau mereka yang kekurangan?
Pada kenyataannya, orang-orang kaya jarang sekali bekerja karena uang. Mereka bekerja karena semangat dan misi pribadinya.

Mitos #6: Jika saya menjadi kaya, saya akan kehilangan teman-teman saya.
Apabila sebagian teman Anda menjauh, ini berarti mereka bukanlah teman sejati. Ketika menjadi lebih makmur, Anda akan mendapatkan teman-teman baru dengan pola pikir yang kaya.

Mitos #7: Untuk mendapatkan lebih banyak uang, saya akan menyangkal hak-hak orang lain. Tak ada cukup uang untuk membuat semua orang kaya.
Fakta: Ketika menjadi kaya, sebenarnya Anda telah menciptakan lebih banyak kesejahteraan bagi orang lain. Kekayaan akan berlipat ganda lebih banyak lagi. Anda lihat, uang adalah sebuah ukuran dari nilai tukar. Ketika menghasilkan lebih banyak uang, ini berarti bahwa Anda menciptakan lebih banyak nilai dan kesejahteraan di dunia. Bill Gates adalah orang terkaya di dunia karena ia telah menciptakan nilai yang amat besar bagi kehidupan melalui perangkat lunak Microsoft dan Windows. Begitu banyak miliuner terlahir dengan bantuan penemuannya. Pikirkanlah baik-baik, jika tak ada Microsoft Windows, Word dan Excel, apakah Anda mampu mendapatkan kekayaan seperti yang dimiliki hari ini?

Mitos #8: Memiliki banyak uang hanya akan menghadirkan kekhawatiran dan permasalahan bagi saya.
Fakta: Sebagian besar masalah yang kita hadapi dalam hidup (hubungan, kesehatan, dan karier) muncul karena kurang uang.

Mitos #9: Uang adalah akar dari segala kejahatan.
Fakta: Kekurangan uang adalah akar dari segala kejahata. Penyebab nomor satu pembunuhan, penipuan, pencurian dan kebohongan adalah kekurangan uang.

Sekarang sudah jelas apa yang menjadi mental block untuk masuknya kelimpahan finansial ke dalam hidup kita. Mari kita buka saluran kelimpahan finansial dengan menyingkirkan segala pola pikir negatif tentang uang.