Internet Marketer Harus Punya Jiwa Entrepreneurship

Menurut John Kao, sebagaimana dikutip oleh Hermawan Kartajaya dalam bukunya Grow With Character: The Story, ada tiga perbedaan utama antara seorang profesional (karyawan) dengan seorang entrepreneur (pengusaha). Ketiga perbedaan tersebut adalah:

Pertama, seorang entreprenur berorientasi pada kesempatan (opportunity), sedangkan seorang profesional berorientasi pada ancaman (threat). Dimana saja dan kapan saja, seorang entrepreneur selalu melihat peluang. Setiap masalah yang dihadapi oleh orang lain merupakan peluang baginya. Ketika ia melihat bahwa orang-orang kesulitan dalam mengkonsumsi bandeng karena bandeng memiliki banyak duri, maka ia menciptakan resep bandeng duri lunak, yang durinya juga bisa dimakan.

Kedua, seorang entrepreneur berani mengambil risiko (risk-taker), sedangkan seorang profesional selalu menghindari risiko (risk-avoider). Istilah awamnya, seorang entrepreneur mencari kesempatan di setiap kesempitan. Sedangkan seorang profesional menghindari kesempitan di setiap kesempatan. Hidup penuh dengan risiko, tidak berani mengambil risiko sama saja dengan diam di satu tempat. Ingatlah, hadiahnya sebanding dengan risikonya, itulah hukum kehidupan.

Ketiga, seorang entrepreneur mengajak orang lain untuk terlibat dalam idenya (let us do it), sedangkan seorang profesional bekerja berdasarkan standar baku yang ada (let do it). Seorang entrepreneur berani melakukan inovasi dan selalu mengajak orang lain untuk melakukan idenya, karena ia yakin bahwa idenya pasti berhasil.

Sebenarnya tidak ada yang salah dari menjadi seorang profesional. Yang penting adalah menjadi profesional yang berjiwa entrepreneur. Demikian pula dengan seorang internet marketer. Seorang internet marketer harus punya jiwa entrepreneur. Matanya harus selalu terbuka dalam melihat kesempatan. Ia juga harus berani dalam mengambil risiko, dan tentu saja keberaniannya itu didukung dengan rencana cadangan jika risikonya gagal atau mengalami kendala. Seorang internet marketer juga mau mengajak dan memberdayakan orang lain dalam melaksanakan idenya.

Sudahkah Anda memiliki jiwa seorang entrepreneur?

Leave a Comment